Apakah yang disebut XPS format?

Selasa, 20 Januari 2009 | Label: , , , | 0 komentar |

XPS (XML Paper Specification) adalah Proprietary Format dari Microsoft, format kertas elektronik untuk dokumen yang mirip dengan format PDF yang memang oleh Microsoft, XPS disiapkan untuk menyaingi format .pdf.

Format XPS adalah free atau gratis, bebas dipublikasikan, dan independent platfrom, format XPS tingkat dasar telah dimasukkan kedalam sistem operasi Windows Vista dan Microsoft Office 2007. Untuk saat ini saat ini cara untuk membuat dokumen format kedalam XPS adalah dengan memilih opsi "Save As".

sumber : Microsoft.com




Baca Selanjutnya.....

Microsoft Office Add-in: Microsoft Save As PDF or XPS

| Label: , , , | 0 komentar |

Add-in untuk Microsoft Office 2007 ini memungkinkan para pengguna Microsoft Offfice 2007 untuk menyimpan ataupun mengeksport dokumen/file office nya ke dalam format PDF atau XPS. Juga memungkinkan untuk mengirim format PDF atau XFS tersebut dalam email sebagai lampiran/attachment.

Download Microsoft Add-in: Microsoft Save As PDF or XPS




Baca Selanjutnya.....

Microsoft Office Compatibility Pack Untuk Microsoft Office Word, Excel, PowerPoint 2007 File Format

| Label: , , | 0 komentar |

Jika anda adalah pengguna software Microsoft Office 2000, XP, atau Office 2003, dan mempunyai masalah ketika akan membuka file yang dibuat/mempunyai format Office 2007 karena file format untuk Office 2007 berbeda dengan file format office 2000, XP, dan Office 2003.


Tapi dengan menginstal Compatibility Pack, anda dapat membuka, mengedit, dan menyimpan file office dengan format 2007 pada Office lama (Office 2000, XP, 2003).
Download Office Compatibility Pack Office 2007

Baca Selanjutnya.....

Pilih Mana: Premium, Pertamax atau Pertamax Plus

Jumat, 16 Januari 2009 | Label: , , , | 0 komentar |

Premium, Pertamax, dan Pertamax Plus yang merupakan produk Pertamina. Sama seperti produk-produk lain, yang dipilih adalah yang sesuai kebutuhan. Kurangnya informasi tentang pemilihan bensin ini jelas terlihat, di SPBU, motor-motor baru yang berkompresi tinggi mengantri panjang di pompa bensin jenis premium, ataukah memang faktor ekonomi lebih mendesak dibandingkan dengan dampak kerusakan mesin yang baru terasa dalam jangka panjang.


Mesin mobil ataupun motor memerlukan jenis bensin yang sesuai dengan desain mesin itu sendiri agar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan kerja yang optimal.
Jenis bensin tersebut biasanya diwakili dengan angka/nilai oktan (RON), misalnya Premium beroktan 88, Pertamax ber-oktan 92 dan seterusnya.
Semakin tinggi nilai oktan (RON), maka harga perliternya pada umumnya lebih tinggi. Anggapan salah kalau nilai oktan tinggi akan menghasilkan tenaga yang lebih tinggi.
Jika kita cermati spesifikasi kendaraan kita (mobil atau motor) pada brosur yang baik akan menampilkan informasi rasio kompresi (Compression Ratio/CR). CR ini adalah hasil perhitungan perbandingan tekanan yang berkatitan dengan volume ruang bakar terhadap jarak langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja.
Contoh, mesin mobil Timor DOHC S515i mempunyai Compression Ratio 9.3:1. Dari informasi spesifikasi brosur tersebut, kita bisa menentukan bahwa mesin mobil Timor tersebut memerlukan jenis bensin yang bernilai oktan 92, yaitu bensin Pertamax.

Bagaimana jika diisi bensin dengan oktan lebih rendah dari yang seharusnya?

Nglitik, bensin dengan oktan lebih rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai CR pada mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi. Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar(akibat tekanan yang tinggi), yang akan menjadi masalah adalah, ketika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api, saat piston naik ke atas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut, inilah yang disebut nglitik atau knocking.
Saat terjadi nglitik, bensin tidak menjadi tenaga yang terpakai. Kerja mesin tidak optimal. Kembali diulang, mesin yang CR-nya tinggi memerlukan bensin yang lambat terbakar. Semakin tinggi nilai CR, bensin harus semakin lambat terbakarnya (oktan tinggi).
Cermati nilai CR mesin mobil/motor kita, isilah bensin yang sesuai untuk mesin tersebut.

Bagaimana kalau diisi bensin dengan oktan lebih tinggi dari yang seharusnya?

Bensin dengan oktan lebih tinggi (Pertamax, Pertamax Plus, dsb), umumnya dilengkapi dengan aditif pembersih. Namun tidak banyak memberi penambahan tenaga, jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih bertenaga. Karena benefitnya kurang sebanding jika dibandingkan dengan harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah pemborosan uang saja.

Kesimpulan: Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi (kecuali ada modifikasi lain).

Jika memang faktor ekonomi yang lebih berperan, mesin ber CR tinggi tetapi anggaran untuk RON yang rendah, agar tidak terlalu nglitik, berikut solusi alternatif:

Manambahkan Octane Booster pada bensin (dimasukkan ke tangki bensin).
Menggunakan katalis untuk menaikkan nilai Oktan (biasanya mengandung timbal, tetapi tidak ramah lingkungan).
Merubah derajat waktu pengapian (ignition timing) ke posisi yang lebih lambat (retard).
Menggunakan aplikasi water-injection, namun agak repot untuk perawatannya.

sumber: Iklan Pos

Baca Selanjutnya.....

Mengenal Ragam UPS

Minggu, 11 Januari 2009 | Label: , | 0 komentar |

Uninteruptible Power Supply atau yang lebih dikenal dengan sebutan UPS, bagi sebagian orang, istilah ini mungkin terdengar akrab. Akan tetapi seringkali orang hanya mengenal dua jenis UPS yang memang paling mudah ditemui di pasaran. Kedua jenis tersebut adalah UPS jenis standby dan UPS jenis online. Pada kenyataannya, UPS masih memiliki beberapa jenis lainnya dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing.


American Power Conversion (APC), pemimpin global dalam layanan critical power dan cooling services yang juga terkenal dengan produk-produk UPSnya, memberikan informasi dan tips mengenai ragam UPS agar para pengguna dapat lebih mengenal dan memilih UPS yang sesuai dengan kebutuhannya.

  1. Standby, UPS tipe Standby merupakan tipe yang biasa digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan dengan PC mereka. Transfer Switch telah diatur untuk mengambil input AC (searah) sebagai sumber daya utama, sedangkan sumber daya cadangan diambil dari baterai atau Inverter (pada saat sumber daya utama padam). UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, di samping juga keuntungan bagi pengguna dari sisi rancangan yang efisien, ukurannya yang kecil serta biaya yang harus dikeluarkan terbilang murah.
  2. Line Interactive, UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Hal ini dikarenakan selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik. Bagian Inverter (pengubah daya dari batere ke AC) selalu terhubung ke output sistem UPS. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian batere. Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari batere ke output UPS. Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik.
  3. Double Conversion Online, Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC. Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian pada batere yang memberikan tenaga pada Inverter yang terletak pada bagian output. Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.
  4. Delta Conversion Online, Diagram UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion) yang terah diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter untuk selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.

Misalkan saja sebuah paket harus diantarkan dari lantai 4 ke lantai 5. Teknologi Delta Conversion menghemat energi dengan cara mengantarkan paket tersebut menurut perbedaan pada titik awal dan titik akhir saja. Delta Conversion memiliki dua fungsi, yang pertama adalah untuk mengendalikan karakteristik power input. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada sistem baterai. Hal yang perlu diingat adalah tipe ini meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki kompatibilitas tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan penggunaan kabel.

Pada akhirnya, semua jenis UPS yang telah disebutkan di atas memiliki tujuannya masing-masing dan tidak ada satu jenis pun yang dapat menjadi tipe yang paling 'ideal'. Kita harus dapat mengenal betul kebutuhan dan lingkungan tempat UPS akan diletakkan sebelum menentukan jenis apa yang akan digunakan.

Mengacu pada kategorisasi yang dibahas sebelumnya, tabel berikut akan mempermudah dalam melihat tipe manakah yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Tipe UPS: Standby
Keunggulan: Biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompak
Kekurangan: Baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVA
Keterangan: Paling cocok untuk pengguna personal

Tipe UPS: Line Interactive
Keunggulan: Reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik
Kekurangan: Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA
Keterangan: Tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu

Tipe UPS: Double Conversion On-Line
Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan secara paralel
Kekurangan: Efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA
Keterangan: Mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi.

Tipe UPS: Delta Conversion On-line
Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; efisiensi tinggi
Kekurangan: Tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA
Keterangan: Efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada sistem yang besar

Sumber: okezone.com

Baca Selanjutnya.....

Cara Menghilangkan Kotoran di Kaca Helm

Rabu, 07 Januari 2009 | Label: , | 0 komentar |

Helm tak cuma pelindung kepala, tetapi juga mata. Nah, bila kacanya kotor, itu bisa mengganggu konsentrasi. Selain karena kotor, konsentrasi juga bisa terganggu karena jenis kaca (visor) yang dipakai terlalu gelap atau berwarna.

Menurut Agus hermawan, juragan toko on-line beralamat Juraganhelm.com, sekarang ini banyak jenis kaca helm. ”Gampang membedakannya dari warna. Ada bening (clear), smokey yang light atau dark (gelap), dan pelangi (rainbow),” bilang Agus.

Dari ketiga jenis tadi, lanjutnya, masing-masing punya tingkat bahaya yang berbeda. “Kalau sudah rusak, misalnya baret, semua kaca helm berbahaya. Terutama malam hari lantaran baret tadi bisa memecahkan pantulan sinar yang seharusnya masuk merata, jadi berbalik; dan kalau siang hanya membuat pandangan terhalang.

Kaca helm bening paling enak. Meski baret, pandangan tidak begitu terganggu. Kalau yang smokey, sudah baret atau buram, view lebih terbatas. Yang terparah jika visor pelangi baret. “Baretnya bikin lapisan atau coating kaca mengelupas. Ini yang bikin pandangan membias,” jelas warga Taman Semanan Indah, Cengkareng, Jakbar itu.

Untuk merawatnya, Agus memberi langkah-langkah yang benar. Intinya, memelihara semua merek sama. Caranya, “Gunakan air (harus bersih) dan sabun (sebaiknya yang cair). Sebab, detergen punya butiran kasar yang bisa merusak kaca. Hindari pemakaian (zat) kimia, seperti alkohol. Sebab, kaca helm dari polycarbonate akan buram jika terkena itu,” tegas Agus.

Komposisi sabun dan air bebas dan disarankan jangan membersihkan visor dalam kondisi kering. Sebab, butiran atau debu bisa melukai kaca yang terbuat dari polycarbonate. “Meski kaca helm udah dilapisi anti-baret (anti-scratch) atau anti-kabut (anti-fog), tetap saja rusak bila digerus,” lanjutnya. Sekalipun pakai tisu atau busa.

Agar lebih aman, kaca helm dilepas dulu. Jika sulit melepaskannya, siram kaca dengan guyuran air dari selang (kucuran jangan terlalu deras). “Jika kotoran sudah lama, bisa pakai tisu, tapi basahi dulu. Setelah itu tempelkan ke visor (jangan digosok) dan angkat setelah beberapa lama. Ulangi beberapa kali sampai kerak kotoran melunak.

Setelah itu, siram dengan air dan keringkan pakai kain khusus pengering.

Sumber : Kompas.com

Baca Selanjutnya.....

Kelebihan Profil Ban Motor Model U dan V

| Label: , | 0 komentar |

Bentuk tapak ban sepeda motor sangat berpengaruh pada pengendalian (handling). Sekarang ini ada dua model tapak si karet bundar, yakni model U dan V.

"Ada dua faktor memengaruhi ban menjadi U dan V. Pertama, karena dipakai pada velg yang lebih kecil dari seharusnya,” ungkap Aceng Zainudin, Dept R & D, Seksi Proses Development PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) selaku produsen FDR.

Contoh, ban ukuran 90/80-17 seharusnya dipasang pada velg ukuran 1.40 karena dipakai ke velg ukuran 1.80 membuat ban jadi melebar membentuk U. Sebaliknya, ban lebar dipakai pada velg kecil, profilnya jadi V.

Faktor kedua, karena bentuk bannya sendiri. Artinya, pabrikan memang mendesainnya begitu dengan tujuan untuk safety. Makanya, untuk motor umum dipakai yang profil U karena memiliki cengkeraman besar ke lintasan.

Dari kedua model itu, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. “Pengaruh sangat terasa ketika berakselerasi,” bilang Wawan Hermawan, pebalap nasional yang gabung di tim Honda Adiputra Utama FDR Federal Oil.

Menurut sang pebalap, kelebihan ban V saat akselerasi lantaran tapak ban yang bergesek ke permukaan aspal kecil sekali sehingga tenaga mesin yang tertahan tidak banyak. “Tapi ada satu efek yang ditimbulkan. Setang sedikit enteng ketika motor dipacu pada kecepatan tinggi,” bilang pebalap yang kini karyawan PT Astra Honda Motor (AHM) bidang Marketing Ability yang menyarankan pakai stabilizer untuk mengatasinya.

Adapun ban tipe U jelas akselerasinya kalah cepat dengan V. Begitu juga saat menikung, profil ban yang bersentuhan dengan aspal juga berkurang, tidak sebanyak model V. Hanya ketika melesat di jalur lurus, model U lebih stabil.

Intinya, makin besar tapak ban bersentuhan dengan permukaan jalan, kestabilan lebih besar. Silakan pilih, mau model U atau V.
Sumber : Kompas.com

Baca Selanjutnya.....

Baterai Lithium-Ion, Kunci Masa Depan Mobil Listrik

| Label: | 0 komentar |

Semakin gencarnya pengembangan mobil hibrida dan listrik, nama baterai Lithium-ion juga makin akrab bagi kita. Baterai yang sering disingkat dengan “Li-ion” ini dianggap paling pas untuk sumber daya mobil listrik murni dan hibrida (motor bakar dan listrik).

Daya tarik Li-ion—dibandingkan dengan yang lainnya, seperti NiMH (Nickel Metal Hydride) dan NiCad (Nickel Cadmium) serta timah hitam (lead)—bisa diisi ulang dengan cepat, densitas penyimpanan lebih banyak, dan juga lebih daya. Daya tarik paling besar adalah perbandingan berat dan energi yang dihasilkannya, Li-ion juga unggul. Di samping itu, ia tidak punya efek memori. Sifat terakhir memungkinkan Li-ion bisa diisi kapan saja!

Sebenarnya, Li-Ion tidak hanya digunakan pada mobil listrik atau hibrida, tetapi sudah digunakan pada perlengkapan elektronik yang akrab kita gunakan sehari-hari, antara lain laptop, iPod, HP, MP3 player, PDA, dan Black Berry.

Lithium vs Lithium-Ion
Selain Li-ion, ada juga baterai yang disebut lithium. Jenis terakhir tersebut adalah baterai yang umumnya tidak bisa diisi ulang atau hanya sekali pakai habis, sedangkan Li-ion justru sebaliknya.

Perbedaan lain dari kedua baterai yang sama-sama disebut lithium awalnya itu adalah materi dasarnya. Lithium menggunakan logam murni, sedangkan Li-ion campuran lithium yang jauh lebih stabil dan dapat diisi ulang beberapa ratus kali.

Keunggulan lain dari Li-ion adalah kemampuannya menyimpan energi lebih lama bila tidak digunakan, sedangkan jenis lain akan habis lebih cepat. Meski begitu, bukan berarti Li-ion tidak punya kelemahan. Masalah utama baterai ini adalah keamanan: mudah terbakar atau meledak. Itu terutama bila penanganannya kurang baik. Itu bisa terjadi karena bahan yang digunakan mudah panas.

Komponen utama
Tiga komponen utama Li-ion adalah anoda, katoda, dan elektrolit yang diibuat dari berbagai macam bahan. Yang secara komersial dan yang paling banyak digunakan sebagai anoda adalah grafit. Adapun katoda biasanya salah satu dari tiga bahan berikut, lapisan oksida yaitu lithium cobalt oxide dan lithium iron phosphat, spinel yaitu lithium manganesse oxide, dan titanium disulfide (TiS2) yang materi asli Li-ion. Akibatnya, harga baterai ini awalnya sangat mahal.

Kini harga baterai Li-ion masih mahal. Akibatnya, mobil listrik atau hibrida masin susah dijangkau oleh kebanyakan orang. Sebenarnya, mobil hibrida yang selama ini dibuat oleh Toyota (Prius) dan Honda (Civic) masih menggunakan baterai NiMH. Kemampuan lebih baik dari baterai konvensional yang menggunakan bahan dasar timah hitam.

Toyota sendiri mengaku, faktor yang menyebabkan mobil hibrida mahal adalah baterai. Karena itulah, perusahaan mobil terbesar di Jepang ini terus menggenjot Prius bisa dijual 1 juta per tahun di seluruh dunia agar harganya nanti bisa ditekan.

Dengan makin gencarnya berbagai perusahaan membuat baterai Li-ion, dikabarkan, baik Toyota maupun Honda segera akan beralih ke baterai jenis tersebut. Namun, yang cukup menarik, Mitsubishi yang sudah beberapa kali memamerkan mobil listrik murni di Indoneia, iMiEV, sudah mengguankan baterai Li-ion.

Dengan makin banyaknya perusahaan otomotif menawarkan kendaraan bertenaga listrik dan hibrida (ramah lingkungan), baik mobil maupun motor, membawa harapan baru bagi pengembangan baterai Li-ion. Tak hanya harganya yang diperkirakan akan jadi lebih murah karena diproduksi secara massal, kemampuan kerja makin baik pula.

Kini banyak perusahaan besar dan kecil di negara maju, seperti Jerman, Perancis, Jepang, dan Amerika Serikat, mengembangkan Li-ion. Bahkan, lembaga riset dan perguruan tinggi ikut mengembangkannya. Maklum, selain kendaraan bermotor yang jumlahnya sangat banyak, perlengkapan elektronik pengguna Li-ion.

Seperti sekarang ini, meski harga minyak turun, upaya pengembangan dan pemanfaatan Li-ion makin gencar. Tidak hanya mobil yang ditawarkan dengan tenaga listrik murni atau hibrida, tetapi juga sepeda motor. Malah, pada JMS 2008 yang lalu di Jakarta, produsen juga sudah memajang prototipe motor dan skuter bertenaga listrik.

Di lain hal, penggembangan penggerak, seperti motor listrik untuk menjalankan mobil dan motor, juga semakin maju. Motor listrik mampu menghasilkan tenaga yang besar. Putarannya juga lebih tinggi.

Kemampuan mobil dan motor pun tidak berbeda jauh dibandingkan dengan menggunakan motor bakar. Malah, dalam mengelola atau memanfaatkan energi, mobil dan motor listrik lebih efisien. Penampilan mobil yang murni mengandalkan energi listrik atau baterai Li-ion juga makin menarik, sporty dan gaya.

Teknologi nano
Masalah yang masih menganjal dalam pengembangan Li-ion adalah pembuatannya masih harus dalam bentuk sel-sel dengan jumlah banyak. Padahal, untuk mobil diperlukan ukuran besar agar bisa menghasilkan tenaga yang besar. Ukuran merupakan tantangan yang masih sulit diatasi produsen Li-ion karena ini nanti menyangkut masalah produksi dan akhirnya adalah harga.

Sebagai contoh, Volvo harus menggunakan 3.000 sel Li-ion yang terdiri dari baterai dengan ukuran AA untuk mobil konsepnya, 3CC, yang menghasilkan tenaga 105 PS. Kalau dibuat dengan ukuran besar dengan menggunakan bahan kobalt, menyebabkan unit cepat panas dan selanjutnya menimbulkan kebakaran atau ledakan.

Pengembangan baterai Lithium-ion kini juga mulai memanfaatkan teknologi nano atau mencari materi yang mampu menghasilkan kinerja lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian, dengan teknologi nano, Li-ion bisa diisi 10 kali lebih cepat dari baterai sejenis sekarang ini. Meski begitu, baterai ini tetap saja ditemui kelemahannya.

Contohnya, Altarinano, sebuah perusahaan kecil di Reno, Nevada, Amerika Serikat telah menggunakan material elektroda yang disebut titanet berukuran nano. Kemampuannya menghasilkan tenaga 3 kali lebih besar dari Li-ion yang ada sekarang dan bisa diisi penuh hanya selama 6 menit. Masalahnya, kapasitas energinya setengah sel Li-ion normal. Padahal bisa diisi ulang sampai 2.000 kali selama 20 tahun atau empat kali umur baterai Li-ion sekarang.

Kelompok peneliti di MIT (Massachussets Institute of Technology) juga telah berhasil mengembangkan kabel berukuran nano untuk Li-ion ultra tipis dengan densitas energi tiga kali Li-ion biasa, sedangkan di Perancis, Li-ion dikembangkan dengan nanostruktur. Malah, ada para ahli yang mencoba menggunakan emas.

Dengan pengembangan yang gencar tersebut, mobil listrik nantinya bisa memenuhi kebutuhan konsumen, baik dari segi harga, waktu pengisian, maupun jarak tempuh yang makin jauh. Tak kalah penting, selain mengirit energi dan biaya operasional, dipastikan polusi, baik dalam bentuk emisi asap maupun suara, berisik!
Sumber: Kompas.com

Baca Selanjutnya.....